Thursday, November 24, 2022

CANDU RAJIN NGEBLOG ITU BERNAMA 1W1P



Selama pandemi, satu aktivitas yang sering saya lakukan untuk menjaga kewarasan adalah dengan menulis jurnal atau catatan harian. Bahkan iseng-iseng bikin semacam bullet journaling yang ada gambar-gambar lucu seperti doodle, handslettering, lengkap dengan aneka stiker. Jadi aktivitas motorik halus dengan menggerakkan jemari menjadi candu tersendiri. Sesekali melepaskan stiker dari perekatnya lalu menempelkannya ke kertas. Mensetting setiap halaman kosong menjadi halaman yang semarak beraneka rupa untuk kemudian mencoretinya dengan beragam warna pena. Masya Allah, healing with journaling rasanya. Apalagi waktu pandemi saya dalam kondisi hamil. Terkadang rasa cemas itu muncul, aneka rupa rasa yang kemudian saya coba netralkan dengan aktivitas mensejajarkan aksara di buku atau menggambar kondisi hati. Jadi, menciptakan semacam visual story dalam sebuah catatan harian.

Alhasil, aktivitas ini menyita fokus saya dari aktivitas mengetik dengan laptop, khususnya menulis untuk mengisi rumah maya di blog. Karena waktu itu juga lagi ada tugas menulis buku pengayaan. Jadi kerja di depan laptop hanya untuk menyelesaikan proyek menulis buku pengayaan itu, tidak kemudian menulis artikel atau apapun lalu posting di blog. Makanya, setahun hingga dua tahun terakhir ini blog sudah penuh dengan sarang laba-laba.

Sampai kemudian para emak founder Gandjel Rel menginfokan bakal ada aktivitas 1W1P, 1 Week 1 Post. Jadi sepekan sekali bakal ada 1 tema yang harus ditulis dan diposting di blog masing-masing dengan persyaratan dan ketentuan yang sangat mudah dan tidak memberatkan. Kuncinya cuma butuh: semangat, disiplin, dan konsisten. Berat memang awalnya, tapi menjadi sebuah pematik semangat dalam diri. Minimal alon-alon waton kelakon bersih-bersih blog dari sarang laba-laba.

Taraaa… dan inilah ke-8 tema yang Alhamdulillah bisa saya tulis dan posting di blog. Meski saat tema 7  bukan di blog utama karena entah kok tiba-tiba eror, mungkin sudah waktunya bayar domain. Hehehe.

Tema periode 1 (3-8 Oktober 2022: Tragedi Kanjuruhan

Tema periode 2 (10-15 Oktober 2022): Postingan Viral, Yeay or Nay?

Tema periode 3 (17-22 Oktober 2022): Mengapa Suka atau Tidak Suka Drakor?

Tema periode 4 (24-29 Oktober 2022): Buku Favorit

Tema periode 5 (30 Oktober – 5 November 2022): Tips Mengatasi Badmood

Tema periode 6 (6-12 November 2022): Film Favorit

Tema periode 7 (13-19 November 2022): Kebaya Merah

Tema periode 8 (20-26 November 2022): Kesan Mengikuti Aktivitas 1 Week 1 Post. Ingin Lanjut Lagi atau Cukup 8 Periode Saja?

Menjawab tema periode ke-8 cukup satu kata saja: LANJUUUUUUT!

Bismillah, semoga dengan minimal menulis 300 kata setiap kali posting 1W1P menjadi salah satu ikhtiar membangun kebiasaan positif untuk rajin ngeblog. Menjadi candu istimewa untuk rajjin ngeblog. Karena prinsip gabung komunitas Gandjel Rel adalah NGEBLOG BEN RA’ NGGANJEL. 

So, yuk semangat ngeblog, Nung!




Friday, November 18, 2022

Kasus Viral Kebaya Merah dan Darurat Pornografi

 



 

Menurut Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi mengatakan bahwa pornografi merupakan gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat.

Pornografi bisa menjadi ancaman bagi remaja karena terdapat banyak dampak negatif yang bisa ditimbulkan. Mulai dari kerusakan sel-sel otak, gangguan emosi dan mental, hingga kehilangan masa depan. Hiiiy, ngeri sekali ya, Mak!

 

Kerusakan otak

Dampak kecanduan pornografi yang pertama adalah rusaknya otak. Ketika melihat pornografi, tubuh akan mengeluarkan hormon dopamin. Jadi, semakin sering melihat pornografi maka dopamin akan terus keluar hingga membanjiri prefrontal cortexPrefrontal cortex adalah salah satu bagian dari otak yang berperan sebagai pusat kepribadian karena memiliki fungsi eksekutif.

Apabila prefrontal cortex dibanjiri oleh dopamin, dampak yang muncul bisa seperti sulit membedakan baik dan buruk, sulit mengambil keputusan, kurangnya rasa percaya diri, daya imajinasi menurun, dan juga kesulitan merencanakan masa depan. Kecanduan melihat pornografi juga bisa mengakibatkan penyusutan jaringan otak yang lambat laun otak akan mengalami pengecilan serta kerusakan permanen.

Subhanallah, separah itu dampaknya.

 

Gangguan emosi

Jika dari segi fisik pornografi bisa menyerang otak, maka dari segi psikis pornografi dapat menyebabkan gangguan emosi. Dampak psikis yang terjadi ketika kecanduan pornografi antara lain perasaan kacau karena selalu mencari konten pornografi ataupun mudah marah dan tersinggung jika kegiatan mengakses pornografinya terganggu.

Selain itu, kecanduan pornografi pun dapat membuat pengidapnya mudah lupa dan juga sulit berkonsentrasi. Orang yang sudah kecanduan pornografi juga lebih mudah cemas karena takut rahasianya terbongkar sehingga kesulitan berinteraksi dengan keluarga maupun teman-temannya.

 

Masa depan hancur

Bahaya laten dari kecanduan pornografi yang terakhir adalah hancurnya masa depan. Seseorang yang kecanduan pornografi akan sulit menghentikan perilaku kecanduan sehingga mengabaikan hal lain yang bermanfaat. Ia akan kehilangan kebiasaan untuk hidup teratur dan tertib.

Bahaya yang lebih mengancam jika kecanduan pornografi adalah risiko terjerat seks bebas. Seks bebas tentunya memiliki dampak yang sangat buruk, bahkan bisa merusak masa depan. Belum lagi jika hasrat seksual semakin tinggi maka pengidap pornografi bisa melakukan hal-hal nekat seperti pelecehan seksual hingga pemerkosaan.

 

Sebenarnya masih banyak dampak lain dari pornografi. Dalam tulisan ini, hanya 3 saja yang UmmaMa bahas. Miris sekali rasanya saat beberapa waktu lalu menemukan sebuah kasus yang sedang viral tentang “kebaya merah”. Awalnya bingung, kenapa banyak bersliweran dua kata itu, saya kira ada desain kebaya merah yang cakep, unik, terus jadi viral. Ternyata tidak, Maaak. Ternyata ada konten video syuuur yang menampilkan sosok perempuan yang mengenakan kebaya merah dan berperilaku yang tidak pantas.

Coba tanyakan kepada remaja di sekitar kita, mereka tahu nggak kasus ini. Saya yakin, sebagian besar dari mereka pasti up date. Miris sekali rasanya, ketika konten-konten pornografi saat ini beredar bebas dan mudah diakses oleh siapapun bahkan anak-anak usia belia. Sediiiih sekali rasanya. Satu hal yang pasti, penguatan tentang bahaya pornografi harus terus digaungkan di lingkungan terdekat, yakni keluarga lalu sekolah, dan masyarakat dalam lingkup yang lebih luas.

Satu hal yang harus ditanamkan dengan baik adalah MEMPERKOKOH PONDASI KEIMANAN bahkan sejak anak usia dini. Semoga anak-anak kita dijauhkan dari segala bahaya pornografi, pergaulan yang menyimpang, dan segala kebathilan di dunia ini. Allah adalah sebaik-baik penjaga. Mari terus mendekatkan diri kepada-Nya.

 

 

DEMAM LATO-LATO DI NEGERI WAKANDA

  Tak tek tak tek Akhir-akhir ini, suara itu sering terdengar di telinga kita, bukan? Saya sendiri baru ngeh kalau mainan saya zaman k...